Aku selalu berpikir mengapa aku harus dilahirkan berbeda dari yang lain. Dimanapun saya berada,kepribadian dan perilaku saya selalu berbeda dengan orang-orang disekitar saya. Sehingga saya seringkali dikucilkan dari orang-orang di sekitar kehidupan saya. Jujur saja,sangat sulit bagiku untuk mempercayai seseorang seperti dahulu lagi. Selalu saja mereka merasa saya sebagai seseorang yang berbeda dan sulit untuk disamakan dengan mereka. Baik dalam arti buruk maupun baik. Aku memiliki kelebihan yang membuat orang-orang kesal dan iri denganku,di baliknya aku memiliki kekurangan yang membuat mereka melirikku dengan sorot mata aneh. Tiap malam saat aku hendak tidur,ku selalu berdoa pada Tuhan,mengapa aku diciptakan berbeda? Apakah ini cobaan dari-Mu Tuhan? Aku selalu ketakutan pada orang-orang disekitarku. Tatapan mata mereka menganggap aku asing dari mereka,walaupun relasi mereka terhitung cukup dekat denganku.
Sampai pada satu malam saat saya menghadiri suatu acara saya bertemu seorang senior saya,lalu saya pun menceritakan tentang masalah yang mengganjal di hati saya ini. Setelah selesai mendengarnya dia hanya tersenyum lalu berkata, “memang benar kamu itu sangat berbeda dari orang-orang. Tapi pernakah kamu mencoba untuk menerima perbedaan kamu itu? Mencoba untuk mencintai perbedaan yang ada dalam dirimu sendiri?”. Saya pun kebingungan mendengar kata-kata yang diucapkan senior saya,lalu mengernyitkan dahi. Dia melihat tanda-tanda ketidakmengertian saya lalu melanjutkan ucapannya,”Lihatlah dirimu,berbeda dari orang lain. Andaikan saja kamu adalah seekor katak diantara beratus-ratus bahkan beribu katak. Tetapi kamu berbeda,kamu mengeluarkan suara yang berbeda,kamu memiliki warna yang berbeda dari katak yang lain. Tentu saja kamu dianggap aneh oleh katak-katak yang lain kan? Nah bagaimana kalau kamu bayangkan saja suatu hari seluruh katak disana ditangkap oleh sekelompok pemburu? Tentu saja kamu seekor yang akan dipilih untuk dipelihara bukan? Karena kamu berbeda! Kenapa kamu tidak mencoba mencintai perbedaannmu?”
Saya terkejut kagum pada kalimat yang dilontarkan olehnya. Salut sekali saya pada cara bicaranya. Tetapi tentu saja saya tidak langsung setuju dan mencobanya dengan pertanyaan berikutnya,”Tunggu dulu,bagaimana bila saya adalah katak yang berbeda,dan para katak dewasa itu tidak menyukai perbedaan. Mereka ingin saya sama dengan semuanya. Kalau tidak maka saya akan dibuang! Apa yang harus saya lakukan? Tentu saja saya takut. Saya tidak ingin sendirian.”
Kembali lagi senyum senior itu diiringi dengan jawaban yang sangat menyemangati diri saya. “Maka dari itu,kembangkanlah apa yang kamu miliki. Ketika kamu terbuang,kamu bisa saja menjadi katak terbang…menjadi lebih baik dari mereka karena keberbedaan kamu. Kamu memiliki sesuatu yang besar dan istimewa yang tersimpan dari dirimu. Semuanya hanya bergantung pada dirimu dan bagaimana kamu mengembangkannya.”
Saya sangat mensyukuri diri saya yang diberi kesempatan oleh Tuhan untuk dapat bertemu dengan senior saya. Apabila saya tidak bertemu dengannya saat itu,mungkin saya tidak akan pernah menerima perbedaan saya dan akan terus menyiksa diri saya sendiri.
Copyrighted 2009 by MagicaEterna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar