Translate

Rabu, 17 Juni 2009

Malaikat senior vs malaikat junior

Berbagi cerita lagi akhh.. 

Pada suatu waktu, Tuhan mengutus dua malaikat ke bumi (1 malaikat senior dan 1 malaikat junior). Malaikat junior ditugaskan mendampingi malaikat senior untuk belajar menjadi malaikat yang baik. Pada hari pertama, mereka datang ke rumah seorang yang kaya tetapi kejam dan pelit. Mereka memohon untuk bermalam di rumah orang kaya tersebut. Orang kaya yang kejam tersebut memeras habis tenaga mereka, sebelum mengizinkan mereka bermalam. Pada malam hari mereka diizinkan untuk tidur di gudang bawah tanah yang sangat lembab, gelap dan kotor. Di gudang tersebut terdapat tembok yang retak dan semennya terkelupas. Sebelum tidur malaikat junior melihat seniornya menggunakan kesaktian yang dia miliki untuk memperbaiki tembok yang retak itu, sehingga tembok tersebut tertutup rapi seperti tembok baru. Setelah itu, keduanya tidur dan keesokan harinya mereka pamit meneruskan perjalanan..

Pada hari kedua mereka datang ke rumah pasangan petani miskin, denga rumah yang sangat sederhana. Suam-isteri petani ini merupakan pasangan yang sangat miskin dan satu-satunya kekayaan mereka hanyalah seokor sapi. Kedua malaikat ini meminta izin kepada si petaniuntuk bermalam. Pasangan petani ini sangat baik dan ramah, mereka memberikan kamar tidur mereka kepada dua malaikat itu untuk bermalam, sedangkan pasangan petani tersebut tidur di dapur. Pada keesokan harinya, malaikat junior terbangun oleh suara isak tangis dari pasangan petani miskin ini. Ia menghampiri dan melihat bahwa pasangan petani ini sedang menangisi sapinya yang telah mati. Sapi yang merupakan satu-satunya milik berharga dari pasangan petani ini. Setelah hari beranjak siang, kedua malaikat tersebut pamit untuk meneruskan perjalanan.

Dalam perjalanan, malaikat junior terlihat kecewa dan marah. Ia memprotes tindakan malaikat senior tersebut. "Mengapa tembok ruang bawah tanah orang kaya yang kejam dan pelit tersebut engkau perbaiki? Tetapi, mengapa engkau malah membiarkan sapi petani itu mati? Bukankah engkau tahu bahwa petani tersebut sangat baik dan sapi itu adalah kekayaan satu-satunya darinya?" Malaikat senior itu tersenyum dan menjawab, "Apa yang engkau lihat tidak sama dengan apa yang terjadi sebenarnya. Tembok rumah orang kaya yang kejam tersebut aku perbaiki karena aku melihat ada emas permata yang sangat banyak di belakang retakan tembok tersebut. Dengan menutup dan memperbaiki retakan itu, orang kaya yang kejam tersebut tidak akan pernah menemukan emas permata itu seumur hidupnya. Sedangkan untuk petani miskin tersebut, pada malam hari kita bermalam, malaikat maut datang untuk mengambil nyawa isterinya. Aku mencegah dan membujuk malaikat maut itu untuk mengambil nyawa sapi petani sebagai ganti nyawa isteri petani itu."

Dalam kehidupan kita, mungkin kita sering mengalami bahwa apa yang kita lihat berbeda dengan apa yang terjadi sebenarnya. Kita harus selalu mengucap syukur dan percaya bahwa Tuhan selalu menyertai kita dan rancanganNya adalah rancangan damai sejahtera dan sukacita. Pandanglah segala sesuatu dengan mata iman.

8 strategi hadapi komplain pelanggan

Sebesar apa pun kemarahan pelanggan sehingga membuat Anda kelabakan, tanggapi keluhannya secepat mungkin dengan cara berikut:

1. Tak usah panik, dan abaikan saja caci-maki pelanggan. Segera akui kesalahan perusahaan, lalu telusuri akar permasalahannya. Tidak ada yang membuat pelanggan lebih mengamuk ketimbang membuatnya merasa diabaikan. Semakin cepat Anda memahami kemarahannya, semakin baik. Jangan langsung menghilang dari ruangan dan menyuruh orang lain mengatakan Anda tidak masuk. Ini sikap yang sangat tidak bertanggung jawab.

2. Tetaplah tenang. Tunjukkan bahwa Anda peduli dengan kondisi pelanggan. Katakan bahwa Anda mengerti mengapa ia marah, dan sampaikan bahwa Anda akan mengurus masalah ini dengan serius. Buat catatan mengenai setiap detail yang ia berikan.

Bila Anda memang belum memahami apa yang terjadi, dan apa yang harus dilakukan, katakan, "Mohon agar Bapak/Ibu memberi kami waktu untuk mengusut masalah ini lebih dulu, dan mencari jalan keluarnya." Bila Anda menghadapi wartawan yang sedang mencari informasi, jelaskan, "Kami belum dapat memberikan keterangan apa pun, karena masih menyelidiki masalah ini. Segera setelah kami menemukan akar permasalahannya, kami akan segera menghubungi Anda." Dan, lakukan apa yang sudah Anda janjikan!

3. Jangan memotong pembicaraan pelanggan, bersabarlah dan biarkan ia memuaskan rasa kesalnya. Jangan meralat apa yang dikatakannya. Pelanggan akan segera menyadari bahwa Anda tidak berusaha membela diri. Dalam banyak kasus, setelah berhasil mengeluarkan unek-uneknya, pelanggan sering merasa telah marah secara berlebihan dan menyesal karenanya. Setelah itu biasanya mereka akan menerima solusi yang Anda tawarkan.

4. Tanyakan beberapa hal yang mungkin akan membantu Anda menemukan cara untuk memperbaiki keadaan. Cobalah untuk mendapatkan informasi spesifik mengenai kesulitan yang disebabkan masalah tersebut.

5. Ajak mereka mendiskusikan solusinya. Pelanggan akan segera melunak, dan mampu berdiskusi secara rasional. Jika ia masih kesal, undanglah ia untuk pertemuan selanjutnya. Misalnya, bertemu satu jam lagi sambil memberinya kesempatan makan siang, sementara Anda mencari jalan keluarnya. Atau, cari waktu lain sesuai jadual yang pas untuknya.

6. Sepakati suatu solusi. Setelah Anda mengetahui dengan pasti keluhannya, Anda akan dapat mencari suatu tindakan penyelesaian. Susun suatu skema yang spesifik. Tawarkan sesuatu yang akan melegakannya dengan cepat.

7. Sepakati jadual untuk melakukan penyelesaian masalahnya. Berikan waktu yang realistis, yang memberikan Anda cukup waktu untuk menangani masalah tersebut. Kesalahan terbesar adalah jika Anda menyetujui sesuatu yang tidak dapat dilakukan. Selain itu, jika Anda berjanji akan meneleponnya, lakukan secepatnya.

8. Jadikan penyelesaian masalah ini sebagai prioritas Anda, sehingga Anda mendahulukan komplain ini dari pekerjaan rutin Anda. Katakan pada atasan bahwa hal ini tidak boleh disepelekan. Begitu Anda berhasil membuat pelanggan puas dengan jalan keluarnya, Anda pun akan merasa puas dengan hasil kerja Anda.

11 dosa pengetahuan

1. Tidak mengembangkan suatu definisi aktif dari ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan adalah sesuatu yang hidup. Sesuatu yang hidup harus terus bergerak dan melakukan sesuatu. Ilmu pengetahuan yang diam dan tidak bekerja akan menemui kematiannya.

Berpikir, mengadakan riset, menulis atau mempraktekan langsung ilmu pengetahuan kita adalah upaya menghidupkan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan yang bekerja, upahnya adalah lebih banyak lagi ilmu pengetahuan.

2. Menekankan pada jumlah simpanan ilmu pengetahuan sehingga merusak aliran ilmu pengetahuan itu sendiri.

Kita tidak akan pernah bisa memiliki ilmu pengetahuan, tapi bisa meminjamnya. Kita tidak akan bisa memberikan ilmu pengetahuan kepada orang lain tapi dapat mengalirkannya. Ilmu pengetahuan bergerak ke setiap sudut alam, mengalir ke mana-mana seperti halnya nafas yang dihembuskan oleh kita akan diterima kembali oleh orang lain sebagai tarikan.

3. Memandang ilmu pengetahuan sebagai sesuatu yang berada di luar kepala setiap orang.

Ilmu pengetahuan tidak berada di dalam buku, tidak di dalam kalimat-kalimat, tidak juga di dalam kata-kata dan huruf-huruf. Ilmu pengetahuan berada di dalam kepala setiap orang, seperti api kecil di ujung pelita. Kita tidak perlu menyalakan pelita tersebut, tapi cukup meniupnya. Kita tidak memasukkan ilmu pengetahuan dari luar ke dalam kepala kita, tapi memicu ledakan kecil di otak kita. Pemicunya bisa berupa buku, penjelasan seorang guru atau barangkali buah apel yang jatuh mengenai kepala Isaac Newton, dan air meluap dari bak mandinya Archimedes!

4. Tidak memahami bahwa sebuah tujuan antara yang mendasar dari manajemen ilmu pengetahuan adalah menciptakan konteks yang dibagi bersama.

Ilmu pengetahuan tidak dapat dikuasai sendiri, tapi untuk dibagi-bagi. Seperti udara di atmosfir yang tidak bisa dikuasai, tapi hanya pakai-pinjam bergantian. Adakah ilmu pengetahuan akan rusak dan hilang karena dipergunakan banyak orang? Tentu saja tidak. Ilmu pengetahuan akan semakin besar muatannya karena adanya kontriibusi banyak orang. Siapa pun yang mengambil manfaat dari ilmu pengetahuan, tidak akan mengurangi kapasitasnya, bahkan semakin memperbesarnya.

5. Memberikan perhatian yang sedikit kepada peran dan pentingnya pengetahuan yang tersembunyi

Apabila Wikimuers beranggapan bahwa ilmu pengetahuan hanya yang terdapat di literatur-literatur, buku-buku dan di kepala-kepala ilmuwan dan guru-guru, maka ilmu pengetahuan sudah selesai dan kehidupan perlu direset ulang.

Masih ada Ilmu pengetahuan yang tersembunyi di sudut-sudut alam yang tidak terjamah, makro maupun mikro. Bahkan otak kita yang kecil ini, untuk seorang Einstein baru dipergunakan seperlimanya saja.

6. Memutuskan ilmu pengetahuan dari penggunaan-penggunaannya

Ilmu pengetahuan adalah pekerja yang rajin. Apabila anda menjadikannya pengangguran, maka dia akan kehilangan spirit hidupnya. Ilmu pengetahuan harus menyalurkan manfaatnya kepada seluruh alam, menjaga, menyeimbangkan dan menghidupkan alam.

Ilmu pengetahuan yang tidak digunakan akan menumpul dan kehilangan ketajamannya.

7. Mengurangi proses berpikir dan memberikan alasan

Siapa pun yang malas berpikir dan mempertanyakan alasan-alasan akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Kenapa dan bagaimana adalah pertanyaan kunci lahirnya ilmu pengetahuan.

Teruslah berusaha menyingkap sebab sesuatu, sampai kita tidak bisa lagi bertanya, kenapa dan bagaimana.

8. Fokus pada masa lampau dan saat ini dan bukan pada masa depan

Ilmu pengetahuan yang berada di masa lalu dan hari ini hanya merupakan jejak-jejak jawaban dari pertanyaan kenapa dan bagaimana. Karena sesungguhnya masih banyak jawaban-jawaban dari kenapa dan bagaimana yang lain di masa depan.

Jangan puas dengan jawaban-jawaban di masa lalu dan hari ini. Karena rasa puas adalah salah satu pembunuh ilmu pengetahuan.

9. Gagal untuk memahami betapa pentingnya percobaan

Percobaan seperti gerak memompa untuk jantung ilmu pengetahuan. Apabila berhenti detaknya, maka matilah ilmu pengetahuan. Percobaan adalah langkah berikut dari kenapa dan bagaimana. Upaya mencari jawaban selalu berupa percobaan demi percobaan. Melakukan sesuatu yang sudah pasti hasilnya, bukan hanya mematikan ilmu pengetahuan, tapi juga sangat membosankan. Percayalah.

10. Menggantikan ilmu pengetahuan dengan kontak teknologi sebagai alat penghubung antar manusia

Teknologi adalah hasil akhir dari ilmu pengetahuan yang bersifat material dan bisa rusak. Hubungan antar manusia yang didasari kontak teknologi akan terasa gersang, karena bersandar pada nilai material. Kebanggaan akan telepon genggam tercanggih, mobil terbaru, alat elektronik keluaran baru yang dimiliki tanpa ada keinginan untuk – minimal – mencari tahu mengenai usaha-usaha manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dibalik teknologi tersebut, hanya akan menciptakan kebanggaan semu yang menyesatkan, sehingga kita terjebak dalam budaya materialistik, hedonisme dan konsumerisme.

Jadikan hubungan manusia lebih manis dengan nasehat-menasehati tentang kebenaran dan ilmu pengetahuan, sehingga transfer ilmu pengetahuan berjalan dan hidup.

11. Mencari-cari untuk mengembangkan ukuran kuantitas langsung dari pengetahuan

Ukuran kuantitas dari ilmu pengetahuan seperti nilai ujian, nilai kelulusan, gelar akademik, masa belajar, banyaknya buku yang dibaca, nama besar almamater, jumlah guru besar yang mendidik kita, usia pengalaman dan lain sebagainya hanyalah merupakan alat ukur yang bisa menyesatkan. Menyesatkan diri sendiri sehingga menimbulkan rasa puas dan kesombongan, juga bisa menyesatkan orang lain yang akan menjadikan alat ukur kuantitas sebagai tujuan ilmu pengetahuan.

Ukuran kualitas dari ilmu pengetahuan lebih utama untuk dikejar, yakni nilai kemanfaatan ilmu pengetahuan kita, keikhlasan dalam mengejar ilmu pengetahuan dan menyumbangkan hasil kerjanya, serta selalu berupaya mencari, menambah, memperbaiki dan menyempurnakan ilmu pengetahuan kita.

Rabu, 10 Juni 2009

Mengapa jari tengah dianggap menghina?

versi paling populer tentang asal muasal cara menghina ini adalah pertempuran Agincourt di tahun 1415,cara penghinaan paling kasar ini sebenernya berasal jauh lebih kuno lagi yaitu pada masa Yunani dan Romawi kuno. Sumber tertulis dari orang yang "ngacungin jari tengah" berasal dari tulisan Aristophanes, yang bercerita dalam drama "The Clouds," pada tahun 423 sebelum masehi. Orang Romawi bahkan punya nama khusus untuk jari tengah ini -- digitus infamis (jari yang gak terkenal) atau digitus impudicus 

Walopun interpretasi jari tengah berbeda di tiap negara, tapi memang ini cara penghinaan yang paling terkenal. Di Inggris, orang ngacungin dua jari dengan telapak menghadap kemuka, atau telunjuk dan jari tengah diacungin bareng (telapak tetep ngadep muka) buat menghina orang. Dan ada satu kasus di pengadilan Jepang baru-baru ini, seorang hakim memvonis, "Arti dari ngacungin jari tengah tangan kanan ke bawah dianggap sebagai tindakan provokasi dan penghinaan di Jepang, walopun bukan seperti di Amerika."

Sebelum perang Agincourt thn 1415 antara orang-orang Prancis vs orang-orang Inggris (bukan piala dunia lho...), orang-orang Perancis menggunakan strategi memotong jari tengah orang-orang Inggris yang ketangkep. Alasannya, pada masa itu senjata orang-orang Inggris yg paling ditakuti orang-orang Perancis adalah panah (longbow) yang biasanya terbuat dari kayu 'yew'. Dengan dipotong jari tengahnya, orang-orang Inggris tidak akan bisa menarik busur panah ('plucking the yew' atau 'pluck yew') andalannya.

Singkat cerita, ternyata kemenangan ada di pihak orang-orang Inggris. Untuk mengejek orang-orang Perancis, orang-orang Inggris menunjukkan jari tengah mereka sambil mengatakan 'we can still pluck yew". Lama kelamaan, dikarenakan kesulitan mengucapkan huruf 'p', kata-kata 'pluck yew' berubah menjadi 'f**k you'...."

Selasa, 09 Juni 2009

Bodoh itu bisa membuat kita tersenyum loh!

Ini bagus , memang kadang2 kita disekolahin tinggi2 malah bikin kita jadi mikir yang susah2, padahal penyelesaiannya bisa jadi sangat mudah, naif, dan terkadang agak tolol. Heheheh........
Efisiensi adalah suatu hal yang penting di dalam dunia manajemen. Sebagai seorang anggota tim yang baik, kita memiliki tanggung jawab bukan hanya dalam membawa tim kita mencapai tujuan bersama, tetapi juga tanggung jawab dalam mencari cara terbaik untuk memecahkan setiap masalah yang terjadi. Tetapi seringkali kita terkecoh saat menghadapi suatu masalah, dan walaupun masalah tersebut terpecahkan, tetapi pemecahan yang ada bukanlah suatu pemecahan yang efisien dan justru malah terlalu rumit.


Mari kita coba lihat dalam tiga kasus di bawah ini:


1. Salah satu dari kasus yang ada adalah kasus kotak sabun yang kosong, yang terjadi di salah satu perusahaan kosmetik yang terbesar di Jepang. Perusahaan tersebut menerima keluhan dari pelanggan yang mengatakan bahwa ia telah membeli kotak sabun (terbuat dari bahan kertas) kosong. Dengan ! segera pimpinan perusahaan menceritakan masalah tersebut ke bagian pengepakan yang bertugas untuk memindahkan semua kotak sabun yang telah dipak ke departemen pengiriman. Karena suatu alasan, ada satu kotak sabun yang terluput dan mencapai bagian pengepakan dalam keadaan kosong. Tim manajemen meminta para teknisi untuk memecahkan masalah tersebut.
Dengan segera, para teknisi bekerja keras untuk membuat sebuah mesin sinar X dengan monitor resolusi tinggi yang dioperasikan oleh dua orang untuk melihat semua kotak sabun yang melewati sinar tersebut dan memastikan bahwa kotak tersebut tidak kosong.
Tak diragukan lagi, mereka bekerja keras dan cepat tetapi biaya yang dikeluarkan pun tidak sedikit. Tetapi saat ada seorang karyawan di sebuah perusahaan kecil dihadapkan pada permasalahan yang sama, ia tidak berpikir ten! tang hal-hal yang rumit, tetapi ia muncul dengan solusi yang berbeda . Ia membeli sebuah kipas angin listrik untuk industri
yang memiliki tenaga cukup besar dan mengarahkannya ke garis pengepakan. Ia menyalakan kipas angin tersebut, dan setiap ada kotak sabun yang melewati kipas angin tersebut, kipas tersebut meniup kotak sabun yang kosong keluar dari jalur pengepakan, karena kotak sabun terbuat dari bahan kertas yang ringan.

2.Pada saat NASA mulai mengirimkan astronot ke luar angkasa, mereka menemukan bahwa pulpen mereka
tidak bisa berfungsi di gravitasi nol, karena tinta pulpen tersebut tidak dapat mengalir ke mata pena. Untuk memecahkan masalah tersebut, mereka menghabiskan waktu satu dekade dan 12 juta dolar.
Mereka mengembangkan sebuah pulpen yang dapat berfungsi pada keadaan-keadaan seperti gravitasi
nol, terbalik, dalam air, dalam berbagai permukaan termasuk kristal dan dalam derajat temperatur mulai
dari di bawa! h titik beku sampai lebih dari 300 derajat Celcius.
Dan apakah yang dilakukan para orang Rusia ?.Mereka menggunakan pensil!.

3. Suatu hari, pemilik apartemen menerima komplain dari pelanggannya. Para pelanggan mulai merasa waktu
tunggu mereka di pintu lift terasa lama seiring bertambahnya penghuni di apartemen itu. Dia (pemilik) mengundang sejumlah pakar untuk men-solve.
Satu pakar menyarankan agar menambah jumlah lift. Tentu, dengan bertambahnya lift, waktu tunggu jadi berkurang.
Pakar lain meminta pemilik untuk mengganti lift yang lebih cepat, dengan asumsi, semakin cepat orang terlayani.
Kedua saran tadi tentu memerlukan biaya yang tidak sedikit. Tetapi, satu pakar lain hanya menyarankan satu
hal, "Inti dari komplain pelanggan anda adalah mereka merasa lama menunggu".
Pakar tadi hanya menyarankan untuk menginvestasikan kaca cermin di depan lift, agar pelanggan teralihkan perhatian! nya dari pekerjaan"menunggu" dan merasa "tidak menunggu lift".


Moral cerita ini adalah sebuah filosofi yang disebut KISS (Keep It Simple Stupid), yaitu selalu mencari solusi yang sederhana, sehingga bahkan orang bodoh sekalipun dapat melakukannya. Cobalah menyusun solusi yang paling sederhana dan memungkinkan untuk memecahkan masalah yang ada. Maka dari itu, kita harus belajar untuk fokus pada solusi daripada pada berfokus pada masalah.

"Bila kita melihat pada apa yang tidak kita punya di dalam hidup kita, kita tidak akan memiliki apa-apa.Tetapi bila kita melihat pada apa yang ada di tangan kita, kita memiliki segalanya."