versi paling populer tentang asal muasal cara menghina ini adalah pertempuran Agincourt di tahun 1415,cara penghinaan paling kasar ini sebenernya berasal jauh lebih kuno lagi yaitu pada masa Yunani dan Romawi kuno. Sumber tertulis dari orang yang "ngacungin jari tengah" berasal dari tulisan Aristophanes, yang bercerita dalam drama "The Clouds," pada tahun 423 sebelum masehi. Orang Romawi bahkan punya nama khusus untuk jari tengah ini -- digitus infamis (jari yang gak terkenal) atau digitus impudicus
Walopun interpretasi jari tengah berbeda di tiap negara, tapi memang ini cara penghinaan yang paling terkenal. Di Inggris, orang ngacungin dua jari dengan telapak menghadap kemuka, atau telunjuk dan jari tengah diacungin bareng (telapak tetep ngadep muka) buat menghina orang. Dan ada satu kasus di pengadilan Jepang baru-baru ini, seorang hakim memvonis, "Arti dari ngacungin jari tengah tangan kanan ke bawah dianggap sebagai tindakan provokasi dan penghinaan di Jepang, walopun bukan seperti di Amerika."
Sebelum perang Agincourt thn 1415 antara orang-orang Prancis vs orang-orang Inggris (bukan piala dunia lho...), orang-orang Perancis menggunakan strategi memotong jari tengah orang-orang Inggris yang ketangkep. Alasannya, pada masa itu senjata orang-orang Inggris yg paling ditakuti orang-orang Perancis adalah panah (longbow) yang biasanya terbuat dari kayu 'yew'. Dengan dipotong jari tengahnya, orang-orang Inggris tidak akan bisa menarik busur panah ('plucking the yew' atau 'pluck yew') andalannya.
Singkat cerita, ternyata kemenangan ada di pihak orang-orang Inggris. Untuk mengejek orang-orang Perancis, orang-orang Inggris menunjukkan jari tengah mereka sambil mengatakan 'we can still pluck yew". Lama kelamaan, dikarenakan kesulitan mengucapkan huruf 'p', kata-kata 'pluck yew' berubah menjadi 'f**k you'...."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar