Ada satu kisah tentang seorang pelaut.
Selain menjadi pelaut yang ulung, dia adalah seorang yang taat dan selalu mengandalkan Tuhan dalam setiap pelayarannya.
Dalam setiap pelayaran ada berbagai masalah yang dia alami, mulai dari menghadapi ombak yang besar, hujan badai, bajak laut, serangan binatang-binatang laut dan lain-lain, dia selalu berhasil mengatasinya.
Meski begitu dia tak sombong, karena dia berfikir itu semua adalah pertolongan dari Tuhan.
Suatu ketika dalam pelayarannya yang ke sekian, sebuah ombak besar dan hujan badai membuat kapalnya jadi terombang-ambing dan kehilangan arah sehingga menabrak sebuah batu karang yang besar.
Tak ayal lagi kapalnya menjadi pecah berantakan, dan pelaut ini terlempar keluar dari kapalnya yang telah rusak.
Berbekal kepandaiannya dalam berenang, dia coba bertahan dan terus berenang untuk mencari tepian laut.
Entah berapa lama dia berenang sampai akhirnya dia kelelahan dan berhenti untuk berenang.
Dengan bersandar pada sebongkah kayu yang mengapung dilautan dia terdiam dan berdoa kepada Tuhan agar datang dan memberi pertolongan kepadanya.
Tak berapa lama sebuah kapal pencari ikan datang menghampiri dia, salah satu awak menghampiri dia, "Tuan ambillah pelampung ini, naiklah ke kapal kami!", teriak salah satu awak kapal itu. "Tidak, terimakasih. Tuhan akan datang menolongku." jawab sang pelaut. Dengan keheranan Kapal pencari ikan itu pergi.
Sepergi Kapal pencari ikan itu, datanglah sebuah kapal patroli menghampiri sang pelaut dan menawarkan pertolongan. "Tidak, terimakasih. Tuhan akan datang menolongku." jawab sang pelaut. Dengan keheranan pula kapal patroli itu pergi.
Tak berapa lama, datanglah kawan sang pelaut yang sama-sama pelaut dan telah mencarinya karena lama tak berjumpa. "kawan, naiklah ke kapalku!" pinta temannya sambil mengulurkan tangannya. "Tidak, terimakasih. Tuhan akan datang menolongku." jawab sang pelaut. Dengan keheranan dan kecewa kawan pelaut ini pergi.
Tidak berhenti disini, masih ada kapal-kapa lain yg datang dan menawarkan pertolongan, namun selalu dijawab dengan jawaban yang sama.
Waktu berlalu, karena kelelahan terapung dan badannya menjadi lemah, sang pelaut ini tak bisa menahan badannya lagi dan jatuh tenggelam ke dalam lautan akhirnya meninggal dunia.
Di alam lain, disuatu kesempatan sang pelaut bisa bertatap muka secara langsung dengan Tuhan, dia bertanya kepada Tuhan. "Tuhan Engkau baik kepadaku dan aku selalu berdoa kepada-Mu, tetapi ketika sebelum aku meninggal karena tenggelam, kenapa Engkau tidak datang menolongku?"
Dan Tuhan menjawab, " Anakku aku telah mengirimkan kapal pencari ikan, kapal patroli, bahkan kawanmu sendiri dan kapal-kapal yang lain dengan harapan engkau mau menaiki kapal itu untuk selamat, tetapi engkau tidak melakukannya."
Moral;
Terkadang kita tidak peka terhadap pertolongan yang Tuhan ingin berikan dan tertutup dengan cara pemikiran kita sendiri, sehingga membawa ke kecelakaan diri sendiri.
Semoga kisah diatas juga memberikan inspirasi untuk menjadi lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar